Beberapa hari ini lagi heboh²nya berita soal telepon dari nomor merah ke handphone yang di kirim melalui sms, ada yang bilang kalau di angkat bisa menyebabkan si penerima meninggal bahkan kabarnya udah ada korbannya di Indonesia. Benar atau tidak..?Nah yang anehnya lagi berita ini di hubung²kan dengan nomor santet, santet lewat HP, dan macem² deh yang jelas semua berhubungan dengan ilmu hitam
dan gilanya pas gua coba cari info dari detik.com malah ada paranormal yang mengiyakan dan katanya udah lama dia nyantet dengan cara kayak gitu, ya makin aneh kan..?Tapi selain itu ada juga yang menghubungkan ini dengan nomor para pemuja setan yang berkumpul di gereja setan dan sering di sebut dengan anti kris. Mereka di identik kan dengan angka 666, nah berita nomor santet itu juga kabarnya nomor pengirim atw penelepon itu ada angka 6 nya tiga kali, contoh 08666, ternyata nomor ini adalah nomor provider telepon baru yang baru² ini launching di jakarta ya itu AXIS, nah dari berita ini udah bisa di ambil kalo ada unsur bisnis untuk membuat isu yang nantinya dapat menjatuhkan provider baru tersebut. malah ada juga yang bilang AXIS itu kalo di balik kan jadi Six-A yang katanya sama juga dengan 666 ada juga yang bilang AXIS = Antri Kriss Duch maksa banget deh tuh orang.Jadi dari kesimpulan yang udah ada bisa saya bilang kalo beneran Gosip nih, apalagi yang di hubungkan dengan angka 6 tiga digit, perasaan dari dulu temen gua juga udah pernah ada tapi no Im3 yang ada angka 6 tiga digit nih no nya 085666***** noh bener kan, malah udah lama gua call² sama tuh temen yang pake angka 6 tiga digit.Selain itu saya juga baru ajah dapet kabar seperti ini nih bunyinya
“MENGENAI “RING IN RED” YANG TERJADI DI BANYAK NEGARA, KEPDIK “WHO” PROF. DR. BLANCA LOCHAR J. D. TELAH MENYATAKAN BAHWA KEJADIAN DEMIKIAN DAPAT DIPASTIKAN BUKAN ILMU HITAM. AKAN TETAPI, RADIASI INFRAMERAH YANG SENGAJA DIPANCARKAN SECARA BERLEBIHAN KE CELLPHONE NOMOR DITUJU YANG MEMANG BENAR DAPAT MENYEBABKAN SI PENERIMA TEWAS.”nah kalo berita ini apa bisa dibilang benar?? masih tanda tanya menurut saya karena sudah saya coba untuk mengumppulkan bukti² lain dari informasi di atas dan mencari tau mengenai Prof. DR. Blanca Lochar J. D. ternyata berita yang menyangkut Blanca Lochar sebagai Kepdik WHO tidak saya temukan, malahan saya menemukan nama lain yang memegang posisi Kepdik WHO tersebut dan memberikan informasi yang hampir sama dengan apa yang di berikan Blanca Lochar. Prof.Dr.Adi Mok adalah nama yang saya temukan dan adi mok juga mengeluarkan pernyataan sebagi berikut “tlah menyatakan bahwa kejadian tersebut bukan ilmu hitam. Tapi radiasi infra merah yg sengaja dipancarkan secara berlebihan ke HP no dituju, yg memang benar dapat menyebabkan penerima tewas beberapa saat setelah mendengar telpon. Walaupun tdk dijawab, hp yg terletak dekat jg berbahaya, dapat menimbulkan penyakit perlahan seperti kanker. Sebaiknya kurangi pengaktifan/ pemakaian Hp sampai dinyatakan aman kembali oleh WHO dan hari ini jam 10 pagi diharapkan waspada karena Infra Merah akan disebarkan!!!! ini berita terbang tentang Virus HP, penting untuk dibahas.” nah kalo yang ini di hubungkan dengan virus HP, makin pusing kan?? jadi inti dari semua ini saya blom bisa mengambil kesimpulan untuk bisa saya percaya, karena semua berita masih ngambang dan blom ada bukti yang kuat untuk mengatakannya benar. akan tetapi dengan 2 pernyataan dari blanca dan adi mok yang ngaku²nya sebagai kepdik di WHO itu bisa menepis gosip berita soal santet melalui handphone dan nomor pemuja setan ato anti kriss.So kita warga indonesia jangan begitu percaya dulu deh dengan berita yang udah beredar, dan buat para media cetak diharapkan jangan terlalu membersar-besarkan berita yang masih blom jelas kabar anginnya yang nantinya hanya menimbulkan ketakutan dan keresahan masyarakat aja. dan buat temen² yang call dan sms nanya berita ini benar apa gak mungkin bisa ngebaca blog ane ini yah kali ajah apa yang ane tulis ini bisa sedikit membantu dan memberikan masukan jadi ente semua bisa memberikan kesimpulan sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar